Kabar Duka, Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal Dunia Gegara Kecelakaan Heli, ini Profilnya

Ebrahim Raisi
Ebrahim Raisi

NusantaraInsight, Jakarta — Kabar duka datang dari dataran Timur Tengah usai meninggalnya presiden Iran, Ebrahim Raisi karena kecelakaan helikopter, Minggu (19/5/2024).

Kecelakaan itu terjadi ketika Presiden dan Menteri Luar Negeri Amir Abdollahian dalam perjalanan pulang, usai kunjungan ke daerah di barat laut Iran atau yang berbatasan dengan provinsi Azerbaijan Timur, demikian laporan yang dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2024).

BACA JUGA:  Puing Helikopter Presiden Iran Ditemukan, "Tidak Ada Tanda-tanda Kehidupan"

Pemerintah Iran menjelaskan pesawat menabrak puncak gunung, tetapi belum ada keterangan resmi mengenai penyebab utama mengapa helikopter tersebut bisa jatuh. Meskipun begitu, banyak sesumbar menyebutkan bila cuaca buruk berperan besar dari kecelakaan ini.

Ebrahim Raisi atau Ebrāhīm Raʾīs al-Sādātī merupakan presiden Iran kedelapan yang menjabat dari tahun 2021-2024. Ia terkenal sebagai seorang ulama, jaksa, dan politikus Iran, yang juga pernah menjabat sebagai Hakim Agung Iran pada 2019-2021.

Ebrahim Raisi Besar di Keluarga Ulama
Mengutip laman Ensiklopedia Britannica dan Al Jazeera, Raisi lahir pada 14 Desember 1960 dan di Masyhad wilayah timur laut Iran. Masyhad disebut sebagai kota besar dan pusat keagamaan bagi umat Muslim Syiah.

Ketika lahir, Iran sedang mengalami proses modernisasi dan urbanisasi yang sangat pesat. Reformasi ini menyebabkan banyak kelompok yang kehilangan hak-nya termasuk kelompok ulama.

Sebagai kota yang memiliki lembaga ulama besar, Masyhad menjadi kota paling terdampak. Karena di daerah tersub para ulama memiliki properti yang luas dan pengaruh besar terhadap perekonomian lokal.

Raisi sendiri lahir di keluarga ulama sehingga menerima pendidikan agama yang kuat. Pada umur 15 tahun, Raisi menghadiri seminar di Qom sebuah pusat intelektual Islam Syiah paling terkemuka di Iran.

Selama mengenyam pendidikan, ia mendapat bimbingan beberapa ulama terkemuka termasuk Ruhollah Khomeini.

Beberapa tahun usai Raisi belajar di Qom, terjadi revolusi besar di Iran yang melahirkan Republik Islam pada 1979. Alasannya karena banyak warga Iran tidak puas dengan pemerintahan raja monarki Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi yang akhirnya digulingkan.

Berhembus kabar bahwa Raisi berperan aktif dalam beberapa peristiwa yang memaksa Reza Shah mengasingkan diri hingga terbentuknya lembaga ulama baru di bawah Pimpinan Tertinggi (diatas presiden) Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Karier Ebrahim Raisi hingga Menjabat Jadi Jaksa

Setelah revolusi, Raisi bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman barat daya Iran. Dengan waktu 6 tahun, ia menambah pengalaman dan menjadi jaksa untuk beberapa wilayah yuridiksi lain.