Swedia menghadapi kemarahan negara-negara Islam karena menjadi negara tempat Salwan Momika, bernaung. Dia menyebut Al-Quran, kitab suci umat Islam, sebagai “kitab paling berbahaya di dunia”.
“Saya akan melanjutkan perjuangan saya melawan ideologi Islam. Sejak saya memulai perjuangan melawan Islam, saya telah membayar dan terus membayar harganya, dan saya siap untuk itu, berapapun biayanya,” kata Salwan Momika dalam update tanggal 27 Maret, menekankan tekadnya.
Karena kecaman, Badan Migrasi Swedia memutuskan untuk mencabut izin tinggal Momika setelah mengetahui bahwa pencari suaka asal Irak tersebut memberikan informasi palsu dalam permohonan suakanya. Salwan Momika juga memprovokasi pendukung Palestina di tengah perang Israel-Hamas dengan memposting gambar pembakaran bendera Palestina