NusantaraInsight, Istanbul — 100 wartawan dari 37 negara ikut bergabung dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang direncanakan akan berlayar pada Ahad (21/4/2024).
Koordinator bidang media IHH, Mustafa Ozbek mengatakan saat diwawancarai MINA di Istanbul, wartawan dari berbagai media ini akan meliput misi pelayaran dari awal hingga masuk ke Gaza dan menyalurkan bantuan yang dibawa.
“Ada 100 wartawan yang akan bergabung, baik internasional maupun dari Turkiye sendiri. Mereka akan meliput misi Freedom Flotilla ini, juga tentang isu Gaza dan apa yang terjadi di Gaza, dan mereka akan bersama-sama di dalam pelayaran ini untuk mengabarkan berita yang baik,” katanya.
Mustafa mengatakan, wartawan yang ikut dalam misi ini berasal dari 37 negara dari benua Amerika, Afrika, Eropa, dan Asia.
Mustafa menekankan, misi Freedom Flotilla ini merupakan misi “tekanan” dari dunia internasional terhadap blokade Gaza oleh Israel.
“Kami peduli dengan isu-isu kemanusiaan di seluruh dunia, kami juga peduli dengan kemanusiaan dan perdamaian. Inilah tujuan dari misi ini,” katanya.
Diberitakan, dalam Konferensi Pers yang digelar Freedom Flotilla Coalition (FFC) di atas kapal Akdeniz, Istanbul, Jumat (19/4), panitia menegaskan akan tetap memberangkatkan kapal FFC untuk menembus blokade Gaza, meskipun situasi memanas pasca dugaan serangan kembali Israel terhadap Iran.
Panitia FFC akan melihat perkembangan situasi dalam dua sampai tiga hari ini, dan akan mengabarkan kembali jika ada perubahan jadwal.
Panitia Pengarah FFC, Ann Wright mengatakan, panitia masih terus berkoordinasi dengan pemerintah Turkiye agar misi kemanusiaan Freedom Flotilla ini bisa berjalan sesuai rencana. Panitia akan mengumumkan sore ini waktu Istanbul jika ada perubahan rencana keberangkatan.
“Sampai saat ini kami tetap berencana berlayar pada tanggal 21 tetapi kita akan lihat nanti, memang masih ada beberapa masalah pemeliharaan di kapal ini yang masih harus diperbaiki dan selain itu pertimbangan juga terkait serangan Israel ke Iran,” katanya.
FFC direncanakan akan berlayar pada 21 April dengan membawa 5.500 ton bantuan makanan dan obat-obatan. Sebanyak 1.500 relawan dari berbagai negara ikut berlayar untuk menembus blokade Gaza melalui Laut Mediterania.
Beberapa NGO asal Indonesia juga ikut dalam misi ini, di antaranya dari Aqsa Working Group (AWG), Maemunah Center (Mae-C), Taqwa Squad. Sementara jurnalis yang ikut dari media Metro TV dan Kantor Berita MINA
(Sumber : MINA)