NusantaraInsight, Riyadh — Sungguh mengejutkan setelah Arab Saudi menjadi tuan rumah peragaan busana atau fashion show baju renang pertama dalam sejarah pada 16-18 Mei 2024 pekan lalu.
Hal ini menandai perubahan budaya di negara yang awalnya mengharuskan perempuan mengenakan jubah abaya untuk menutupi tubuh.
Sebagian besar model memamerkan pakaian renang yang memperlihatkan bahu mereka, beberapa memperlihatkan sebagian bagian perut.
Ada pula model yang menampilkan pakaian renang dengan garis leher yang menjuntai dengan siluet yang memeluk tubuh. Model busana ini tak mungkin dipamerkan di depan umum beberapa tahun yang lalu.
Acara digelar di tepi kolam renang yang berlangsung pada hari kedua pengukuhan Red Sea Fashion Week di St. Regis Red Sea Resort Pulau Ummahat pantai barat Arab Saudi. Acara ini menampilkan koleksi desainer Maroko Yasmina Qanzal.
Baju-baju yag dipamerkan adalah pakaian renang sederhana mulai dari pakaian one-piece dengan potongan V dalam dan motif off-shoulder hingga atasan bandeau dan berbagai sarung.
“Memang benar negara ini sangat konservatif namun kami mencoba menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab,” kata Qanzal.
“Saat kami datang ke sini, kami memahami bahwa peragaan busana baju renang di Arab Saudi adalah momen bersejarah, karena ini pertama kalinya diadakan.”
Pekan mode ini merupakan bagian dari Red Sea Global, salah satu mega proyek yang menjadi inti program reformasi sosial dan ekonomi Visi 2030 Arab Saudi, yang diawasi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Industri fashion di Arab Saudi berkembang pesat. Pada tahun 2022, industri ini menyumbang US$ 12,5 miliar, atau 1,4 persen dari produk domestik bruto nasional.
Industri ini mempekerjakan 230.000 orang, menurut laporan terbaru dari Saudi Fashion Commission. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan tujuan Visi 2030 yang lebih luas, yaitu menjadikan Arab Saudi sebagai pusat mode dan budaya global.
Semua reformasi ini, jika digabungkan, adalah bagian dari proyek jangka panjang Pangeran MBS untuk mengurangi ketergantungan kerajaan terhadap minyak dengan mendiversifikasi perekonomiannya dan mempromosikan sektor-sektor mulai dari teknologi hingga pariwisata, olahraga, hiburan, dan mode.
“Ini pertama kalinya ada pertunjukan mode baju renang di Arab Saudi, tapi mengapa tidak? Serius, mengapa tidak?” kata Mohammed. “Ini mungkin dan kami punya di sini.” Raphael Simacourbe, seorang influencer asal Prancis yang juga hadir pada Jumat, mengatakan bahwa tidak ada yang terlalu berani di matanya namun dalam konteks Arab Saudi, ini merupakan pencapaian besar.
“Ini sangat berani dari mereka untuk melakukannya hari ini, jadi saya sangat senang bisa menjadi bagian dari itu,” katanya. (**)