Obituari Hasyim Ado: Pernah Dibantingi Pistol

Drs.Hasyim Ado (tengah). (Foto:Istimewa).
Drs.Hasyim Ado (tengah). (Foto:Istimewa).

Begitu tiba di lokasi, Hasyim langsung mewawancarai para korban yang selamat. Alangkah bangganya, begitu tiba di darat, informasi dari Kepulauan Masalembo itu langsung disiarkan ke seluruh tanah air, bahkan ke mancanegara.

Beberapa teman wartawan lainnya, banyak juga yang mewawancarai Hasyim, karena hanya dialah satu-satunya wartawan yang kebetulan baru pulang dari lokasi musibah kala itu.

‘’Ketika itu, komunikasi belum secanggih sekarang. Belum ada telepon seluler. Komunikasi hanya dilakukan dengan menggunakan radio kapal dan radio pantai serta radio single side band (SSB),’’ ujar suami Ny.Rabiah Arief ini, dalam wawancara di kursi paling belakang pesawat seri terbaru milik Lion Air, Boeing 737 900ER, 19 Mei 2008 malam.

Dia kemudian mulai masuk ke jabatan struktural, ketika dipercaya memimpin RRI Stasion Palu pada tahun 1989-1992.

Dari Palu, dia ditarik kembali ke Makassar dan dipercayakan memimpin Bidang Pemberitaan RRI Makassar (1992-1997).

Pada saat inilah, dia juga aktif sebagai Pengurus PWI Cabang Sulawesi Selatan dan dipercayakan sebagai anggota di Bidang Pendidikan, kemudian Bidang Organisasi.

BACA JUGA:  Megawati Berpeluang Bawa Red Sparks Menjauh dari GS Caltex

Ketika di Makassar, saat-saat yang berkesan baginya adalah saat terjadi kerusuhan berupa pembakaran dan penjarahan toko-toko milik warga keturunan, akibat kematian salah seorang anak seorang dosen perguruan tinggi negeri lantaran ulah warga keturunan itu.

Pangdam VII Wirabuana kala itu, Mayjen TNI Agum Gumelar, sempat dibuat pusing, hingga akhirnya menemukan seorang tukang becak yang bernurani suci. Dia hanya berpangku tangan dan termangu sedih menyaksikan teman-temannya yang menjarah isi salah satu toko di Jl. G.Bulukunyi.

‘’Mengapa tidak bergabung dengan mereka,’’ Agum Gumelar yang terharu dan terketuk hatinya melihat tukang becak itu mematung mencoba mengusiknya.
‘’Itu bukan milik saya. Biarlah miskin begini, tetapi saya tidak mau mengambil hak dan milik orang lain,’’ jawabnya ketika jenderal bintang dua itu mencari tahu penyebabnya.

Mata dan hati Agum Gumelar seperti tidak percaya dengan apa yang disaksikan dan didengarnya barusan. Mengapa masih ada anak Adam berhati mulia seperti ini. Galibnya, anak manusia yang seperti dia memanfaatkan kesempatan, seperti juga yang lain. Tetapi, dia tidak sama sekali.

BACA JUGA:  Sebagai Pelukis Baliho Konser KLa Project Pertama di Makassar 1993

Kontan saja, tukang becak itu menjadi terkenal. Dia langsung menjadi ‘anak emas’ Agum Gumelar. Ternyata, penghargaan atas sikapnya yang jujur dan tidak ikut menjarah toko justru jauh lebih besar ketimbang yang didapat teman-temannya ketika memanfaatkan kesempatan insiden itu. Peristiwa itu juga dimaklumi Hasyim Ado yang saat ini memimpin Bidang Pemberitaan di RRI Stadion Madia Makassar. Dia ikut terenyuh mendengar informasi dan peristiwa tersebut.