NusantaraInsight, Makassar — Hubungan suami istri lewat anus atau anal sex, sering dianggap suatu kelainan atau menyimpang karena hal ini dianggap kotor dan menjijikkan.
Namun di sisi lain, ada juga yang penasaran atau bahkan ketagihan dengan anal sex.
Lantas apakah dari sisi medis anal sex itu dianggap aman? Atau justru tidak dianjurkan melakukan anal sex karena berbahaya?
Seperti dilansir dari kanal YouTube dr Boyke, dokter spesialis ini menjelaskan tentang anal sex dan bahayanya.
dr Boyke menjelaskan tentang apa itu anal sex. Secara tegas, dr Boyke mengingatkan bahwa anus itu bukanlah tempat untuk melakukan hubungan seksual.
“Melalui anus, karena anus bukan untuk hubungan sex,” tegas dr Boyke.
Adapun penetrasi dalam hubungan seksual yang dibenarkan itu adalah hanya melalui vagina.
“Melakukan hubungan penetrasi seks itu harus melalui vagina,” ujar dr Boyke.
“Karena anus itu terdiri dari usus yang mengeluarkan kotoran. Orang yang sering hubungan sex melalui anus (anal), biasanya lebih mudah terserang HIV AIDS,” ungkap dr Boyke.
Ternyata bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan hubungan seksual lewat anus alias anal sex tidak main-main.
Menurut dr Boyke, ada banyak penyakit yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan anal sex.
Selain itu, anal sex juga bisa menyebabkan terjadinya sobekan pendarahan di bagian usus dan anus.
“Lebih kotor, lebih mudah terserang Hepatitis dan beberapa ada yang sampai robek perdarahannya tidak bisa terhenti karena usus itu tipis, berbeda dengan dinding vagina,” tegas dr Boyke.
“Dan itu bukan pendapat pribadi karangan dr Boyke, melainkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti. “Itu penelitian ya,” kata dr Boyke.
Oleh karena itulah dr Boyke dalam berbagai kesempatan sudah sering mengingatkan agar tidak melakukan anal sex karena berbahaya bagi kesehatan. Lakukanlah hubungan seksual antara suami dan istri dengan cara yang aman dan sehat
Disclaimer: Informasi diatas sifatnya edukasi dan kesehatan. Informasi ini untuk pemberian informasi kepada suami istri atau pasangan yang sementara menjalani pendidikan pranikah