Pangkalan Udara Nevatim Israel Rusak Dihantam Rudal Iran

Pangkalan udara nevatim diambil dari foto citra satelit Planet Labs PBC
Foto citra satelit Planet Labs PBC memperlihatkan Pangkalan udara Nevatim yang hancur

NusantaraInsight, Tel Aviv — Pangkalan Udara Nevatim atau disebut juga Pangkalan Angkatan Udara 28, adalah pangkalan Angkatan Udara Israel (IAF) , terletak 15 km timur-tenggara Beersheba, dekat moshav Nevatim di gurun Negev.

Pangkalan udara Ini adalah salah satu yang terbesar di Israel dan memiliki tiga landasan pacu dengan panjang berbeda.

Jet tempur siluman, pesawat angkut, pesawat tanker dan mesin untuk pengintaian/pengawasan elektronik, serta apa yang disebut Israel Air Force One, ditempatkan di sana.

Diambil dari foto citra satelit Planet Labs PBC menunjukkan kondisi pangkalan udara Nevatim Israel, akhir pekan lalu pasca serangan Iran, pada Sabtu (13/4/2024) yang rusak karena serangan balistik Iran.

Diketahui serangan Teheran ke pangkalan udara gurun Israel tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan sempat membuat khawatir global karena kemungkinan berkembangnya konflik Timur Tengah.

Pada foto citra satelit yang diambil Planet Labs PBC menunjukkan bagaimana perbaikan taxiway dilakukan pemerintah Zionis terhadap pangkalan udara itu

Diketahui Iran sempat menembakkan 300 lebih drone dan rudal 13 April lalu. Dalam foto orang-orang terlihat berkumpul di sekitar komponen rudal balistik, yang dicegat yang jatuh di dekat Laut Mati di Israel, Sabtu.

BACA JUGA:  Jutaan Massa Tumpah Pada Aksi Bela Palestina di Monas
Pangkalan udara nevatim
Serpihan rudal balistik Iran

Tak dijelaskan lebih lanjut bagian dari mana komponen itu. Namun terlihat potongannya begitu besar.

Pertempuran terbuka antara Israel dan Iran dimulai pada 1 April setelah dugaan pembunuhan Israel terhadap jenderal-jenderal Iran di kompleks diplomatik Teheran di Suriah.

Hal ini mendorong serangan balasan Iran pada akhir pekan lalu dengan lebih dari 300 rudal dan drone. Diketahui kala itu sejumlah sekutu Israel menghalau rudal-rudal tersebut masuk ke negeri itu termasuk Amerika Serikat (AS) dan sejumlah mitra regional. (*)