NusantaraInsight, Makassar —Penyerangan rudal balistik dan supersonik Iran ke wilayah zionis Israel beberapa hari lalu mulai berdampak.
Paling tidak, pertemuan yang dihajatkan berlangsung di Iran 4.s.d. 8 Oktober 2024, untuk sementara waktu ditunda.
Dr.Supratman, M.A., dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas batal menghadiri suatu pertemuan internasional di Iran karena negara Ayatullah Khomeini itu melancarkan serangan rudal balistik dan supersonik ke negara zionis Israel beberapa hari lalu.
Dia memperoleh informasi mengenai penyerangan yang dilakukan Iran tersebut pada subuh sehari setelah serangan itu terjadi.
Supratman, yang kini menjabat Direktur TV Unhas, merupakan utusan Indonesia menghadiri pertemuan ‘Dosen Pengajar Bahasa Parsi” di Iran yang dijadwalkan berlangsung selama lima hari itu.
Dosen FIB Unhas yang pernah belajar di Iran ketika Prof.Dr.Basri Hasanuddin, M.A. menjabat Duta Besar RI di Teheran, Iran itu, ditunjuk Kedutaan Besar Iran di Jakarta sebagai wakil Indonesia dalam pertemuan para pengajar bahasa Persia tersebut.
Supa, demikian pria lajang ini akrab disapa, sudah terbang ke Jakarta dan bersiap terbang ke Iran dengan pesawat maskapai Turkish Airlines, saat diberi tahu Kedutaan Besar Iran bahwa pertemuan tersebut ditunda untuk sementara.
“Saya juga sudah dapat izin dari Kedutaan Besar Iran untuk tidak berangkat dulu, padahal visa sudah siap,” ujar dosen Jurusan Sastra Asia Barat FIB Unhas itu.
Supa yang sudah di Jakarta sebagai persiapan berangkat 2 Oktober 2024 mengatakan, pertemuan itu dilaksanakan oleh Universitas Tehran dan Universitas Neyshabur dan sedianya diikuti para pengajar Bahasa Persia dari sejumlah negara.
“Mama juga takut saya berangkat karena mengetahui situasi di Iran,” kata Supa menjelaskan kekhawatiran ibunya yang sudah berusia 79 tahun. (mda).