KKN Unhas Sosialisasi Antropologi Pemberdayaan UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Mangepong Jeneponto

NusantaraInsight, Jeneponto – Dalam rangka mendukung pengembangan potensi ekonomi masyarakat yang mengedepankan kearifan lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin melaksanakan program kerja bertema “Sosialisasi Antropologi untuk Pemberdayaan UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Desa Mangepong” di Baruga Desa Mangepong, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto. Program ini dilaksanakan oleh Suci, mahasiswa KKN Unhas, dengan bimbingan Dosen Pengampu KKN (DPK), Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S, M.Hum.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk aparat desa, kepala dusun, kader Posyandu, serta masyarakat setempat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pentingnya memanfaatkan kearifan lokal dalam pengembangan produk UMKM, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk sekaligus melestarikan tradisi dan budaya yang ada.
Kegiatan ini berawal dari observasi mahasiswa KKN terhadap potensi yang dimiliki Desa Mangepong, yang mencakup kerajinan tangan, produk pangan tradisional, dan seni lokal yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal dalam usaha bisnis. Dalam sosialisasi tersebut, Suci menekankan pentingnya pendekatan antropologi, yang fokus pada studi manusia dan budayanya. “Dengan pendekatan antropologi, masyarakat dapat lebih memahami tradisi dan budaya lokal sebagai modal utama dalam menciptakan produk UMKM yang unik dan bernilai tinggi,” ungkapnya.
Materi yang disampaikan mencakup hubungan antara antropologi dan UMKM, peran UMKM dalam perekonomian, strategi pemberdayaan UMKM berbasis kearifan lokal, metode pemasaran produk melalui media digital, serta pentingnya kolaborasi antar pelaku UMKM. Tidak hanya sekadar teori, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif. Dalam sesi ini, masyarakat diajak untuk mengidentifikasi potensi budaya lokal Desa Mangepong yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Salah satu ide kreatif yang muncul adalah memanfaatkan kearifan lokal dalam branding produk, misalnya dengan mengemas produk gula merah secara menarik dan khas.

BACA JUGA:  Peringati Sumpah Pemuda, SMAN 3 Makassar Gelar Lomba Busana dan Kuliner Nusantara

Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S, M.Hum., selaku DPK, menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini. “Pengembangan UMKM berbasis kearifan lokal tidak hanya berkontribusi pada perekonomian masyarakat, tetapi juga berfungsi untuk menjaga keberlanjutan budaya kita. Semoga masyarakat Desa Mangepong dapat terus mengembangkan potensi ini dengan semangat kolaborasi dan inovasi,” ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan harapan agar hubungan kolaboratif antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat dapat terjalin dengan baik. “Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dari gerakan besar yang menjadikan Desa Mangepong sebagai pusat UMKM berbasis kearifan lokal di Kabupaten Jeneponto,” tutup Suci.