Materi Ke-Tapak Suci-an, Di LKPTS Pimda 28 Tapak Suci Makassar
Oleh : Drs. Muh. Arham, M.Pd.I,. P.Ka
Makassar 22 Februari 2025
NusantaraInsight,–Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah salah satu perguruan seni bela diri terkemuka di Indonesia. Berdirinya perguruan ini diawali oleh KH. Syuhada pada tahun 1872 di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang kemudian diwariskan kepada KH. Busyro Syuhada.
Murid-murid dari KH. Busyro Syuhada, yaitu KH. Burhan, KH. Amar Syuhada, dan Sudirman (yang kemudian menjadi jenderal besar), memainkan peranan penting dalam pengembangan perguruan ini.
Proses formal kelahiran Tapak Suci terjadi melalui penggabungan tiga perguruan: Kauman (1921), Seranoman (1930), dan Kasegu (1951).
Penggabungan ini diinisiasi oleh Moh. Barie Irsyad bersama Moh. Rustam Jundab dan Moh. Djakfar Kusuma. Pada tanggal 31 Juli 1963, atau bertepatan dengan 10 Rabiul Awal 1383 dalam kalender Hijriah, Tapak Suci resmi didirikan di Yogyakarta.
Tapak Suci menjadi bagian resmi dari Muhammadiyah sebagai organisasi otonom ke-11 pada tahun 1965. Seiring dengan perkembangannya, H. Djarnawi Hadikusumo menjadi ketua pertama dari organisasi ini.
Nama lengkap dari organisasi ini adalah Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Tapak Suci tidak hanya dikenal sebagai seni bela diri tetapi juga sebagai bentuk pendidikan karakter yang mengakar kuat di kalangan anggotanya.
Dengan struktur organisasi yang rapi dan jenjang tingkatan yang jelas, Tapak Suci terus berkembang sebagai salah satu seni bela diri yang membanggakan di Indonesia.
Atribut resmi dari Tapak Suci meliputi seragam latihan, seragam wasit juri, dan bendera.
Anggota organisasi terdiri dari tiga kategori: anggota biasa (siswa), anggota penuh (kader dan pendekar), serta anggota kehormatan yang diangkat melalui peraturan khusus.
Jenjang tingkatan dalam Tapak Suci meliputi siswa, kader, dan pendekar, dengan sabuk berwarna kuning, biru, dan hitam.
Tapak Suci juga memiliki delapan jurus andalan yang terdiri dari jurus mawar, katak, naga, ikan terbang, lembu, rajawali, merpati, dan harimau.
Dalam susunan organisasi, terdapat pembagian wilayah seperti daerah (Pimda), wilayah (Pimwil), luar negeri (perwakilan wilayah), dan pusat (pimpinan pusat).
Bentuk musyawarah di Tapak Suci meliputi muktamar, tanwir, musywil, musyda, serta rapat kerja (nasional, wilayah, daerah).
Dengan sejarah panjang dan struktur organisasi yang rapi, Tapak Suci Putera Muhammadiyah terus berkembang sebagai salah satu seni bela diri yang mengakar kuat di Indonesia.