NusantaraInsight, Takalar — Guru adalah sosok yang tak pernah dan tak bisa tergantikan. Dia akan selalu hadir dan hidup dalam hati, sekalipun mereka tak lagi bersama, mengajar, dan mendidik kita.
Secara genetik mungkin atau memang kita berbeda, tak ada pertalian darah, tetapi hakikatnya nutrisi (sari makanan) yang menjadi asupan kita setiap hari mengalir bersama darah dalam tubuh kita, sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa-jasa mereka.
Menghargai, menghormati serta mengapresiasi dedikasi dan loyalitasnya adalah kewajiban yang harus kita tunaikan tanpa syarat dan tak bisa ditawar-tawar sekalipun mereka tak pernah mengharap apalagi meminta balas jasa atau pamrih atas kesetiaannya dalam mengabdi untuk bangsa dan negara.
Kita bisa menggapai mimpi-mimpi karena adanya sosok yang mulia ini. Oleh karena itu, meskipun hanya melalui bait-bait puisi, kami ungkapkan rasa kagum, hormat, dan terimakasih yang setinggi-tingginya dan sedalam-dalamnya kepada pahlawan kita (guru-guru hebat kita).
Melalui bait-bait puisi ini pula, semoga bisa mewakili apa dan bagaimana perasaan kita sebagai seorang guru dalam mengabdikan diri dan tetap setia berusaha menjaga mimpi-mimpi dari anak didik kita.
Inilah beberapa puisi yang bertemakan “Guru” yang ditulis oleh Marlina, S. Pd. Salah seorang pendidik atau guru di SMAN 9 Takalar. Dalam puisi ini sang penulis menuangkan perasaannya, baik dia sebagai hasil atau output dari didikan dan asahan oleh guru-guru hebat sekaligus kapasitasnya sekarang sebagai pendidik:
CERITA TENTANG GURUKU
Masih terbayang wajah-wajah itu
Terbingkai indah di pelupuk mata
Masih teringat langkah-langkah itu
Dalam benak tinggi bertahta
Masih terngiang petuah-petuah itu
Lembut sarat akan makna
Ya….
Itulah sosok guruku
Karena jasanya kami berani menatap dunia
Karena pengabdiannya kami mampu menggenggam mimpi
Amal baktinya tak lekang oleh waktu
Selalu terpatri di dalam hidup kami
Ibarat lentera yang tak pernah padam
Selalu berbinar hingga akhir kehidupan
Ya….
Itulah guruku
Pengabdian adalah titiannya
Kesabaran adalah ujiannya
Peluhnya adalah tekadnya
Keluhnya bertahta impian
Resahnya berlabuh harapan
Tersematkan dalam dedikasi mulia
Guruku….
Kami tak akan mampu membalas segala jasamu
Kami hanya bisa menghatur kata
Terimakasih guruku
Engkau adalah pahlawan kebanggaan kami
TAMAN SURGAKU
Ada peluh tak henti mengalir
Ada ragam rasa menyeruak hadir
Ada senyum mekar
Mewarnai asa yang terukir dalam pahatan penuh warna
Mengiringi ritma loyalitas
Yang terkadang kokoh tak tergoyahkan
Yang terkadang rapuh bersimpuh pasrah tanpa daya