Semoga ketika beliau membaca esai ini, jika sempat, jika ingin,
ia tahu bahwa dalam hati kami,
ia tetap berkarya.
Bukan sebagai nama.
Tapi sebagai mata air.
Yang bening. Yang jernih.
Yang tak henti mengalir.***
AlUla, dekat Madinah, 6 April 2025
(Akan terbit buku 72 Tahun Emha Ainun Nadjib)