KADES

KADES

Oleh Muhammad Amir Jaya

Dengan baju kaos oblong warna putih dan sarung yang terlilit di pinggangnya, ia duduk santai di atas kursi, di serambi rumahnya. Matanya memandang lurus ke depan, seolah mencari sesuatu di hamparan sawah yang mulai menguning. Hamparan sawah itu lima puluh persen miliknya dan selebihnya adalah milik warga desa.
Ia duduk ditemani segelas teh dan pisang goreng yang masih hangat. Diteguknya teh hangat buatan istri tercintanya sembari menggoyang-goyangkan kakinya.
Di sampingnya, duduk pula orang kepercayaannya sekaligus merangkap ajudan pribadi.
Ditatapnya dalam-dalam rombongan burung pipit melahap bulir-bulir padi di sekitarnya.
Ia lalu memalingkan wajahnya, memandang sosok perempuan yang sedang bekerja di sawah. Ia merasa kagum. Di pagi buta ini perempuan itu sudah aktif membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
Setiap duduk santai di serambi rumahnya itu, ia selalu melihat perempuan yang sama bekerja di sawah. Setidaknya lima hari terakhir ini, perempuan itu selalu hadir di depan matanya, di pagi hari–di mana warga desa masih asyik minum kopi di rumahnya. Kadang perempuan itu ditemani oleh sosok anak perempuan yang usianya mungkin sekitar 10 tahun.
“Landong, coba kau selidiki siapa perempuan itu. Besok, saya terima laporannya,”katalnya meminta orang kepercayaannya mencari identitas perempuan itu.
“Siap.”
“Kau cari tahu, siapa suaminya dan berapa anaknya,”tegasnya.
Lelaki berperawakan kurus itu memang selalu memiliki perhatian kepada warganya. Ia adalah Kepala Desa (Kades) di Desa Bontoloyo. Umurnya sudah memasuki usia 58 tahun. Ia bergelar Ir dari sebuah perguruan tinggi ternama. Nama lengkapnya Ir Donggo bin Sakka. Sudah hampir sepuluh tahun memegang tampuk kepemimpinan di desa itu.
Di periode pertama, ia dianggap sukses membangun desanya, membangun jalan lingkar desa dan infrastruktur lainnya. Ia pun dianggap berhasil memperbaiki tarap hidup warganya dan menyulap desanya menjadi desa wisata alam. Banyak pelancong domestik dan mancanegara yang berkunjung ke desa Bontoloyo. Dengan keindahan wisata alamnya yang merupakan paduan kreatifitas dari pekerja seni di desa itu, membuat para pelancong ketagihan menikmatinya. Karena itulah, pada periode berikutnya ia terpilih kembali untuk kedua kalinya sebagai Kades Bontoloyo.
Sebagai orang nomor satu di desa itu. ia sangat dihormati dan disegani . Selain memiliki kekayaan melimpah, memang ia juga memiliki kecerdasan dan keberanian. Tetapi tidak semua warga desa mengaguminya. Beberapa warganya juga sangat tidak senang dengan kepemimpinannya yang dinilai mementingkan keluarga dan konco-konconya. Bahkan ia diprotes oleh warga karena masih banyak janji-janjinya yang belum terealisasi. ia juga didemo karena diduga memiliki ijazah SMA palsu. Kasusnya sampai di meja hijau.
Belakangan kasus ijazah palsu itu hilang tak berbekas karena orang-orang yang gencar memprotesnya diamankan dan dikandangkan di balik terali besi. Begitulah ia memiliki kekuasaan untuk membungkam lawan-lawan politiknya. Siapa saja yang berani menggoyang kursinya, ia dengan cekatan melumatnya. Menghancurkannya rata dengan tanah.

BACA JUGA:  Kaki-Kaki Telanjang Dibahas, Ada Apa ?