Paralel Reality Panggung Gembira Sao Panrita Center

Sao Panrita center
Wakil Rektor 3 UNM/ Ketua DKSS- Baju hitam ke tiga dari kanan.

NusantaraInsight, Makassar — Kota Makassar pada tahun 2024 dihuni sekira 1,4 juta jiwa, juga menampung sejumlah permasalahan sosial kemasyarakatan. Mulai dari kerumitan lalu lintas jalanan, polusi udara yang cenderung pekat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mencapai angka 9,7 persen, tumpukan sampah, kebuntuan drainase, banjir, dan lainnya menjadi pemantik stres warga kota.

Diperlukan bermacam cara untuk mengenyahkan stres pada masyarakat perkotaan. caranya dapat dilakukan dengan menyediakan ruang relaksasi; spot hiburan, taman kota nan asri, mal, resto, rumah bernyanyi, gim, warkop, bioskop, toko buku, gedung kesenian dan lainnya yang dapat dinikmati kala bersosialisasi, menjalin keakraban yang sehat saat berinteraksi dengan warga lainnya juga dengan komunitas.

Mencermati dan menyikapi dinamika kehidupan perkotaan yang kian sumpek tersebut, yang kian menggiring warganya berperilaku nafsi-nafsi, mengalami ketegangan interaksi, tawuran, tekanan psikologis akibat tidak mampu menikmati entertainment berharga mahal, gedung kesenian yang kian sulit diakses, menyempitnya lahan taman kota dan ruang publik yang semakin gencar diokupasi oleh pedagang kaki lima, maka diperlukan cara alternatif sebagai solusi.

BACA JUGA:  Panggung Perjuangan Pahlawan Sastra, Tampilkan Deklamator Nasional

Salah satu solusi alternatif untuk mengurangi permasalahan kota tersebut, adalah berbuat nyata, aksi sebagaimana apa yang disampaikan oleh Jamal April Kalam, Direktur Sao Panrita Center ketika memperkenalkan keberadaan Panggung Gembira di area lingkungan Sao Panrita Universitas Negeri Makassar di Jalan Mallengkeri Raya, Makassar. Sila manfaatkan ruang dan panggung ini sebagai panggung hiburan alternatif. Ia berharapkan selanjutnya warga dapat memanfaatkan sarana ini untuk berhibur dan bergembira setelah penat seharian di perkotaan. Inilah jawaban nyata, penyediaan salah satu katup pelega dari dilema sosial kota Makassar.

Dr. Arifin Maggau.,M.Sn, Ketua DKSS yang juga Wakil Rektor 3 UNM, saat menyampaikan sepatah kata di Panggung pentas Sao Panrita di pelataran Sao Panrita Center pada malam hari Sabtu tanggal 15 Pebruari 2025 pukul 21.00 WITA mengatakan: Sila memanfaatkan ruang dan panggung ini semaksimal mungkin, berunjuk aksi dan kreasi seni budaya di sini. Sila diatur untuk saling berinteraksi, berdiskusi sambil menikmati kopi dan cemilan dengan harga terjangkau dari warung di lingkungan ini.

BACA JUGA:  Pameran Seni Rupa Revolusi Esok Pagi: Menikmati Dunia yang Ganjil Namun Indah

Lalu sabtu malam itu dihadirkan sejumlah penampilan kesenian. Diawali dengan pertunjukan musik dan lagu oleh,:Evan survival (penutur rasa) lalu pertunjukan kolaborasi musik dengan tari oleh musisi/komposer Masykur Al Alif Daeng Esa dengan koreografer Ridwan Aco. Irwan.AR – Brutus tampil membacakan dua karya puisinya dari kumpulan puisi “Rumah Rindu”. Kemudian lanjut dimeriahkan oleh penampilan solo dangdut, Agus melody.
Tak kalah seru pertunjukanTeater oleh Teater Kampus UNM yang menampilan “Paralel Reality” drama yang bercerita pencarian jati diri, eksistensi kaum generasi Z dalam bentuk refleksi yang dianggapnya tak sempurna, mengelaborasi di mana batas antara kenyataan dan impian serta kemungkinan, antara yang dapat bertahan hidup atau hilang, perlahan melebur dalam absurditas takdir dalam gegas gempita kebudayaan pop kota masa sekarang. Sutradara, Arga Batara S.Pd.