Rahayu Saraswati D.Djojohadikusumo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI : Saya Sebenarnya Penyair Dadakan, Tulis Puisi Dalam Satu.Jam

“Melalui buku antologi puisi bersama ini kita diajak untuk menyelami beragam perspektif dan pengalaman tentang ibu dari para penyair yang berasal dari berbagai latar belakang.Mereka menyatukan suara, harapan, kenangan, dan penghormatan, bahkan mungkin kepedihan maupun penyelesaian dalam bait-bait yang penuh makna,” ujarnya.

Buku antologi puisi ini,lanjutnya, tidak hanya menjadi pengingat akan jasa seorang ibu dalam membentuk karakter bangsa.Kumpulan puisi ini juga cerminan peran seorang ibu dalam membentuk karakter bangsa.

Kumpulan puisi ini juga mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki tanggungjawab untuk mrndukung para ibu dan memastikan bahwa mereka mendapat penghormatan yang layak atas peran besar yang mereka emban.

“Saya percaya 96 penyair membaca ibu tidak hanya akan menjadi bacaan yang indah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menghargai dan menyayangi sosok ibu, baik sebagai seorang anak maupun sebagai orangtua.Semoga buku antologi puisi ini memberikan kehangatan, pelajaran, dan kebijaksanaan bagi siapa pun yang membacanya,” pungkasnya.(***)

Kontributor : Lasman Simanjuntak

BACA JUGA:  Takkan Ku Minta Hatimu Lagi