NusantaraInsight, Makassar — Profesi seorang reporter dan penyiar radio menjadi cita-cita Nurul Farazia, menggapai impian itu maka Zila panggilan akrabnya memilih kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra dan Komunikasi UMI Makassar.
Lewat kampus swasta ini akan mampu mewujudkan dan merealisasikan impiannya.
Kepada media Ahad 25 Februari 2024, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI Makassar Nurul Farazia,mengatakan, lewat kuliah pada ruang kelas dan praktek di laboratorium komunikasi serta studi lapang di industri media massa akan memberi keterampilan dan pengetahuan jadi seorang reporter dan penyiar radio.
Zila panggilan akrabnya, selama menjalani perkuliahan cukup aktif di beberapa organisasi seperti pada Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMIKOM) UMI Makassar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), IPMIL RAYA UMI, Paduan Suara Mahasiswa, dan beberapa organiasi lainnya.
Dia juga sangat gemar dalam berbicara atau public speaking untuk melawan rasa malu tampil dan berbicara di depan orang banyak. Selain itu untuk melatih rasa percaya diri berhadapan di depan publik.
Pribadi mahasiswi yang satu ini unik dan sangat menarik karena setiap kali orang lain ada dilakukan, dia selalu mau mencoba hal hal yang baru itu sehingga studi pada ilmu komunikasi sangat tepat jadi jalan mencapai cita cita bergerak pada industri radio siaran.
Zila lahir 8 Mei 2004 Lahad Datu Sabah Malaysia, anak ketiga dari 6 bersaudara dari ayah, H. Sudirman bekerja sebagai wiraswasta sedang ibunya bernama Hj. Artima menjadi IRT pada saat ini.
Perempuan asal Malaysia ini telah pindah ke Indonesia, sejak 2014 hingga sekarang 2024 bersama keluarga, tepatnya di Wotu, Luwu timur, Sulawesi Selatan. Dia pernah sekolah di Tadika Mesra di Lahad Datu Malaysia.
Sebelumnya juga sempat sekolah di Perdana Education Consultant tepatnya di Sabah Lahad Datu lalu pada kelas 4 SD semester 2, melanjutkan sekolah dasar di SDN 122 Dauloloe, berada di Wotu Luwu timur Sulawesi Selatan.
Setelah tamat, melanjutkan pendidikan SMP-SMA, di Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Makassar, 2016-2022. Dari situ dia memulai mengikuti salah satu kegiatan diadakan di pondoknya yaitu pencak silat yang bernama Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Ia sangat suka dalam olahraga bersilat atau membela diri, sudah beberapa lomba dia ikuti hingga tak satupun yang tidak mendapatkan juara, dia juga sudah menjadi kader atau bisa disebut sebagai pengajar dari Tapak Suci, tak hanya itu, dia juga pernah juara 2 puisi bahasa Arab di pondok pesantrennya.***