NusantaraInsight, Makassar — Yayasan Pendidikan Tamalatea Makassar resmi menyelenggarakan Universitas Tamalatea Makassar.
Diketahui penyelenggaraan Universitas Tamalatea merupakan penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalate di Makassar dan Sekolah Tinggi Pariwisata di Makassar berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi nomor 288/E/0/2024.
Untuk melengkapi hal itu Ketua Yayasan Pendidikan Tamalatea Makassar Rahmat Haris melantik Dr Andi Yusuf, S.Kep.,SKM.,M.Kes menjadi Rektor pertama Universitas Tamalatea Makassar.
Untuk itu, Universitas Tamalatea Makassar yang berakronim “UTAMA”, selalu ingin menjadi UTAMA sebagai kampus yang berada di gerbang Indonesia Timur kota Makassar Sulawesi Selatan.
Sejumlah proses menandai integrasi dua sekolah tinggi menjadi universitas tersebut.
Hal ini diungkapkan secara tuntas oleh Dr Andi Yusuf selaku rektor Universitas Tamalatea Makassar (UTAMA) saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat sore (19/4/2024)
Menurutnya, untuk integrasi sekolah tinggi menjadi universitas itu butuh waktu sekitar 2 tahun lamanya.
“Segala kelengkapan berkas kita lakukan untuk memberikan persyaratan apa kebutuhannya dan apa yang dibutuhkan oleh pihak Dikti. Sehingga kami diamanatkan oleh pihak yayasan untuk melengkapi,” ujarnya.
“Karena dari pihak Dikti ada beberapa aspek yang beliau meminta kepada kami, baik itu kelengkapan pendidikan, aspek keuangan kampus dan ketiga adalah aspek manajemen,” ulas lagi.
Selain itu, tambah Andi Yusuf, dari pihak kampus juga kita bagi beberapa tim. Ada yang penanggung jawab manejemen, ada penanggung jawab keuangan dan seterusnya.
“Jadi kita berjalan sesuai dengan permintaan dari Dikti dan segala kekurangan kita lengkapi. Itu kita lakukan berulang-ulang sehingga semua persyaratan terpenuhi,” paparnya lagi.
“Dan Alhamdulillah pada tanggal 13 Maret 2024 kita resmi menjadi Universitas dengan 4 Prodi,” kata Andi Yusuf.
“Tentu sebagai Universitas yang baru kita memiliki keunggulan atau ciri khas dibanding kampus lain di Makassar. Salah satunya itu adalah pertama adalah kita mengembangkan pengembangan sumber daya manusianya berasal dari tenaga lokal. Sehingga SDM yang mengajarkan Prodi atau fakultas ini itu sudah bisa kita memperkaya dengan basis local wisdom atau kearifan lokal,” terangnya.
Tentu beberapa prodi baru, baru menerima mahasiswa pada tahun ini, akan tetapi dua prodi yang telah ada itu, pihak mahasiswa telah mengembangkan berbagai kegiatan, baik di UKM ataupun kegiatan lainnya.
