Pada tanggal 12 Mei 1992, Clyde Drexler dari Portland Trail Blazers dipilih atas Isiah Thomas dari Detroit Pistons untuk tempat daftar profesional terakhir.
Sebagai pengakuan terhadap sistem amatir sebelumnya, komite bola basket AS memutuskan untuk memasukkan satu pemain perguruan tinggi ke dalam tim, Christian Laettner dari Duke University ditambahkan pada 12 Mei 1992, ia dipilih daripada Shaquille O’Neal dari Louisiana State University.
Sebagian besar pemain di tim berada pada atau mendekati puncak karir NBA mereka. Bird mengalami masalah punggung tetapi dipilih karena sifat historis tim. Robinson pernah bermain dengan tim Olimpiade 1988 dan sangat ingin mendapatkan medali emas di Barcelona.
Magic Johnson Diprotes
Earving “Magic” Johnson pensiun dari Lakers pada November 1991 setelah dites positif HIV. Rekan satu timnya memperkirakan Johnson akan meninggal karena penyakit tersebut, dan dia kemudian menggambarkan pemilihannya untuk Olimpiade sebagai “hampir seperti penyelamat hidup”, bukti bahwa dia masih bisa mengatasi penyakitnya dan menjalani kehidupan yang produktif.
Delegasi Olimpiade Australia secara terang-terangan mengancam akan memboikot pertandingan tersebut sebagai protes atas kehadiran Johnson, karena khawatir ia akan menulari atlet lain.
Namun ancaman mereka menjadi bumerang, karena Johnson menerima lebih banyak dukungan publik.
Nostalgia Jordan, Ewing dan Mullin
Patrick Ewing, Michael Jordan, dan Chris Mullin pernah memenangkan emas Olimpiade pada pertandingan tahun 1984. Karl Malone tidak masuk tim dan melihat non-seleksinya pada tahun 1984. Itu yang mendorong dirinya masuk di squad 1992 sebagai sebuah tantangan.
Jordan menolak saran pelatih kepala Chuck Daly agar Jordan berperan sebagai wajah publik tim, dan Bird dan Johnson dipilih sebagai wakil kapten. Selama 13 musim NBA sebelumnya hingga Olimpiade 1992, gabungan ketiga superstar ini telah memenangkan 10 kejuaraan NBA dan menerima tujuh penghargaan MVP Final NBA dan sembilan penghargaan MVP musim reguler.
Jordan Tolak Isiah Thomas
Ada spekulasi bahwa Isiah Thomas tidak masuk dalam tim karena Jordan hanya akan berpartisipasi jika Thomas tidak ada dalam roster pemain.
Pada saat itu, Jordan diyakini tidak menyukai Thomas karena ia dipandang sebagai “pemimpin ring” Detroit Pistons pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Dijuluki “Bad Boys”, tim ini menggunakan taktik fisik yang terang-terangan melawan Jordan di Playoff NBA. Dalam bukunya Dream Team tahun 2012, penulis Jack McCallum mengutip perkataan Jordan kepada anggota panitia seleksi Tim USA Rod Thorn, “Rod, saya tidak ingin bermain jika Isiah Thomas ada di tim”.